
E Sport Trending – Grand Final PMSL SEA Summer 2025 akhirnya digelar di Basket Hall GBK Jakarta, menandai dimulainya pertarungan sengit pada 20 Juni 2025. Tim-tim perwakilan Indonesia langsung menunjukkan performa tangguh mereka di hari pembuka.
Sejumlah penampilan impresif ditunjukkan oleh tim-tim Indonesia yang tampil konsisten sejak laga pembuka. Dukungan sebagai tuan rumah tampaknya memberikan dorongan positif bagi performa mereka di turnamen ini.
Dominasi tim Indonesia semakin terasa di fase late game
Game pertama di Sanhok tampaknya akan menjadi kenangan pahit bagi ROY Esports yang harus tereliminasi lebih awal, disusul oleh eArena dan Team Secret. Pertarungan di Ha Tinh menjadi ujian tersendiri, dengan kontur tebing yang menyulitkan dan membuat banyak tim jadi korban serangan flanking dari lawan yang menguasai area high ground.
BOOM Esports dan Claw Slayers menempati posisi teratas klasemen berkat strategi agresif dan pergerakan yang efisien. Alter Ego dan Bigetron Red Villains juga tampil solid dan berhasil bertahan hingga fase akhir. Setelah SEM9 tersingkir, duel sesama tim Indonesia Claw vs Alter Ego tak terelakkan. Eksekusi flanking rapi dari Claw sukses mengunci kemenangan WWCD di laga ini.
Memasuki game 2 di Erangel, pertandingan dimulai dengan situasi unik circle mengarah ke barat daya, sementara mayoritas tim justru turun di sisi timur. Hal ini memicu perlombaan cepat menuju area Quarry-Primorsk. Kontak antar tim mulai terjadi di perjalanan, namun eliminasi pertama baru tercatat di menit ke-9 saat CelcomDigi Alliance menjadi tim pertama yang tersingkir.
Pertarungan memanas di Ferry Pier saat Claw keluar sebagai pemenang dalam duel granat melawan ROY Esports. BOOM Esports harus angkat kaki lebih awal, disusul oleh Claw dan Alter Ego yang juga gagal bertahan hingga akhir. Namun, panggung penutup kembali menghadirkan duel tim Indonesia BTR melawan Talon. Kedua tim bermain hati-hati tanpa banyak pergerakan, hingga positioning Talon yang berada di luar circle membuat mereka tersingkir, dan BTR pun mengamankan kemenangan krusial.
Tantangan dari Vietnam
Masih di map Erangel, Claw tampil mengejutkan setelah harus pulang terlalu cepat tanpa mencatat satu pun eliminasi. Nasib serupa dialami tim-tim Indonesia lainnya BOOM, BTR, VOIN, dan GLU yang juga tereliminasi sebelum memasuki fase akhir. Harapan sempat bertumpu pada Alter Ego dan Talon, namun keduanya ikut tumbang di pertengahan pertandingan.
Empat tim terakhir di game ketiga menyisakan D’Xavier, Vampire Esports, MGN Vikings, dan ROY Esports. Setelah dua game awal yang kurang meyakinkan, Vampire Esports akhirnya menemukan kembali ritme permainan mereka. TonyK sempat mengamankan posisi krusial di bawah jembatan timur Sosnovka, namun pergerakan circle memaksanya keluar dari zona aman. Vampire pun tereliminasi lebih dulu, di susul oleh ROY Esports. Hasil ini memastikan kemenangan D’Xavier di game ketiga.
Game keempat sempat mengalami penundaan cukup panjang akibat technical pause, bahkan harus di ulang dua kali karena masih berada di fase early game. Saat laga akhirnya di mulai kembali di Erangel, BOOM Esports sukses menyingkirkan Team Secret, namun langsung di hentikan oleh GLU tak lama berselang. Di sisi lain, Claw tampil agresif dengan menumbangkan D’Xavier membuka peluang besar untuk mengejar posisi puncak klasemen.
Pertempuran sengit kembali pecah di utara Pier, dengan hampir seluruh tim terlibat dalam baku tembak brutal sementara Claw berhasil menjaga posisi aman dan minim risiko. Final 4 kali ini mempertemukan dua tim Indonesia melawan dua tim Malaysia. Alliance dan SEM9 harus menerima tekanan hebat dari Claw dan Alter Ego hingga akhirnya tereliminasi, menyisakan duel sesama tim Tanah Air. Namun, harapan Claw untuk meraih WWCD kedua harus pupus setelah Alter Ego tampil lebih tajam di momen penentu.
Miramar Semakin Memanas!
Map kelima hari ini di mainkan di Miramar, dengan pertarungan yang terkonsentrasi di sekitar area Power Grid. Menariknya, tidak ada tim yang tereliminasi hingga memasuki menit ke-15, membuat early game berlangsung relatif tenang. VOIN menjadi tim pertama yang tumbang, di susul oleh GLU dan ROY Esports. D’Xavier juga harus gugur lebih awal. Hasil yang membuat mereka tergeser dari puncak klasemen dengan cepat.
eArena yang sempat mengancam di papan atas lewat torehan 10 eliminasi harus rela tersingkir sebelum mencapai late game. Nasib serupa juga di alami Claw, yang sebenarnya punya peluang besar untuk merebut posisi puncak. Dua wakil Indonesia, Talon dan Alter Ego, masih sempat bertahan, namun tak mampu melangkah lebih jauh. Di luar dugaan, Team Secret yang sebelumnya menghuni dasar klasemen mencetak kejutan besar dengan merebut WWCD di game ini.
Game terakhir hari ini kembali gelar di Miramar, dengan SEM9 menjadi tim pertama yang tersingkir. Zona perlahan menggiring seluruh tim menuju El Azahar, memicu pertarungan intens dan eliminasi beruntun. Sayangnya, Claw dan BTR gagal memanfaatkan peluang di laga penutup ini, membuka jalan bagi Alter Ego, eArena, dan D’Xavier untuk memperkuat posisi mereka di papan atas klasemen.
Empat tim tersisa di penghujung laga, dengan Alter Ego dan Alliance menjadi kandidat kuat untuk merebut WWCD. VOIN harus tersingkir lebih dulu setelah pertarungan sengit, di susul oleh eArena. Duel terakhir mempertemukan Alter Ego dan Alliance dalam pertempuran jarak dekat di dalam rumah. Rosemary dan kawan-kawan tampil solid, memberikan perlawanan tanpa celah, dan akhirnya berhasil mengamankan WWCD kedua mereka hari ini.
Klasemen Sementara Grand Final PMSL SEA Summer 2025
Berikut ini adalah kedudukan 8 besar di klasemen sementara grand final PMSL SEA Summer 2025 day 1.
- Alter Ego (86)
- eArena (69)
- D’Xavier (61)
- Claw Slayers (60)
- Vampire Esports (60)
- CelcomDigi Alliance (52)
- BOOM Esports (42)
- Bigetron (41)
Sumber : ggwp.id