E Sport Trending – Tim esports asuhan Manay akhirnya kembali stabil setelah mengalami masa sulit akibat star syndrome yang sempat melanda beberapa pemain inti. Dalam wawancara terbarunya, Manay menjelaskan bahwa masalah tersebut muncul setelah tim meraih rentetan kemenangan dan mendapat banyak sorotan publik. Menurutnya, para pemain mulai terlalu percaya diri dan lengah dalam menjaga kualitas permainan. “Awalnya mereka ngerasa segalanya bakal tetap bagus walaupun latihan agak kendor. Di situlah masalah muncul,” ujar Manay.
Ia menegaskan bahwa meski kondisi tersebut cukup menghambat performa tim, para pemain bergerak cepat untuk memperbaiki diri setelah menerima evaluasi mendalam dari staf pelatih. “Begitu dikasih liat performa mereka sendiri, mereka langsung ngeh. Cepet sadar dan reset,” tambahnya.
Penyebab Turunnya Performa dan Cara Mengatasinya
Manay mengungkapkan bahwa star syndrome mulai tampak dari perubahan sikap di sesi latihan. Beberapa pemain terlihat kurang fokus, koordinasi menurun, dan proses review gameplay tidak berjalan maksimal. Dampaknya terasa langsung di pertandingan resmi, di mana tim yang biasanya dominan justru tampil tidak konsisten.
Untuk mengatasi hal tersebut, Manay dan jajaran staf melakukan pendekatan berbasis data. Mereka memperlihatkan grafik penurunan mekanik, komunikasi, hingga objektif kontrol dari setiap pemain. Tak hanya itu, mereka juga melakukan sesi diskusi personal untuk memahami tekanan dan pola pikir para pemain. Metode ini terbukti efektif karena para pemain dengan cepat menyadari kesalahan dan kembali memperkuat disiplin dasar. “Kami nggak perlu marah. Cukup tunjukkin fakta di layar, langsung sadar sendiri,” jelas Manay.
Tim Kembali Solid dan Siap Bersaing Lagi
Setelah proses reset mental tersebut, perubahan besar terlihat dalam rutinitas latihan. Pemain menjadi lebih disiplin, lebih terbuka menerima kritik, serta lebih serius dalam memperbaiki kelemahan masing-masing. Scrim terakhir menunjukkan peningkatan yang signifikan, baik dari rotasi, positioning, hingga kualitas teamfight.
Manay menegaskan bahwa kondisi tim kini jauh lebih sehat secara mental maupun teknis. Ia optimis anak-anak asuhnya siap menghadapi turnamen besar mendatang. “Sekarang mereka kembali lapar kemenangan. Ini versi terbaik dari mereka,” tutupnya.
Sumber : ggwp.id








