
E Sport Trending – Kemampuan public speaking kini menjadi keterampilan penting bagi siapa pun yang ingin berkarier di dunia esports. Tidak hanya host atau caster, para pemain pun perlu menguasai kemampuan berbicara di depan umum.
Kemampuan public speaking bagi pemain esports sangat bermanfaat untuk membangun citra diri yang positif serta membuka peluang karier baru di industri ini.
Banyak streamer terkenal seperti Jess No Limit, Oura, dan Donkey memulai karier mereka sebagai pro player yang memiliki kemampuan public speaking yang baik.
Kami berbincang dengan sejumlah pelaku esports dari skena MPL Indonesia. Mulai dari pemain, pelatih, hingga caster, untuk membahas pentingnya kemampuan public speaking. Berikut rangkuman hasil perbincangannya.
SaintDeLucaz “Public speaking nggak penting, tapi…”
Seberapa pentingkah kemampuan public speaking bagi seorang pemain esports?
Menurut saya, public speaking memang tidak terlalu penting. Yang utama tetaplah skill bermain. Public speaking hanyalah nilai tambah, bukan sesuatu yang wajib dimiliki.
Bagaimana pandangan seorang coach terhadap pemain yang memberikan jawaban template saat wawancara?
Menurut saya, hal itu justru bagus, karena saat ini ada banyak peraturan dari MPL yang melarang tindakan seperti taunting dan sebagainya. Selain itu, pemain juga bisa merugikan tim jika melakukan kesalahan, misalnya lewat gestur tubuh atau ucapan yang kurang tepat. Jadi, jika mereka memilih untuk bermain aman dengan memberikan jawaban template, itu merupakan hal yang positif.
Jika pihak MPL memberikan kebebasan penuh, para pemain tentu akan lebih leluasa dalam berbicara. Namun, karena adanya sejumlah peraturan, hal tersebut secara tidak langsung membatasi gerak dan ekspresi mereka.
Mirko: Be yourself on stage!
Seberapa pentingkah kemampuan public speaking bagi seorang pemain esports?
Menurut saya, public speaking itu sangat penting. Hal tersebut membuat suasana menjadi lebih menghibur bagi para penonton. Sebagai seorang caster, terkadang sulit membangun hype jika para pemain tidak menunjukkan kepribadian atau karakter mereka.
Apakah sudah saatnya tim-tim di MPL mulai memberikan pelatihan public speaking kepada para pemain mereka?
Saya rasa memang sudah waktunya. Setiap season selalu ada perkembangan dalam hal gameplay, strategi, dan draft. Kini, sudah saatnya aspek hiburan atau entertainment juga mendapatkan perhatian lebih.
Sebenarnya, public speaking bukan berarti harus melakukan taunting. Yang terpenting adalah menjadi diri sendiri dan berani mengekspresikan diri dengan cara yang positif.
Apa saja tips yang dapat kamu bagikan untuk membantu para pemain meningkatkan kemampuan public speaking mereka?
Sebenarnya, pemain hanya perlu lebih rileks saat berbicara. Sebagai pro player, mereka harus mampu merasakan situasi, sekaligus bisa menghadapi berbagai bentuk kritik atau komentar dari komunitas. Jadi, berbicaralah apa adanya dengan tetap menjadi diri sendiri.
Tidak perlu terlalu memikirkan apa yang akan dikatakan orang lain atau kemungkinan adanya hujatan. Karena, bahkan ketika kamu bersikap rendah hati pun, kritik tetap akan ada. Jadi, yang terpenting adalah tetap menjadi diri sendiri saat tampil di atas panggung.
Erpang: Selain tanding, entertainment juga penting
Seberapa penting menurutmu kemampuan public speaking bagi seorang pemain esports?
Menurut saya, public speaking itu penting, supaya ketika diwawancarai pemain tidak hanya menjawab dengan data atau kata-kata singkat seperti “hoki” atau sejenisnya. Dengan kemampuan berbicara yang baik, wawancara bisa jadi lebih menarik dan informatif.
Sebagian pemain memilih menahan diri saat berbicara di depan publik agar tidak terkesan melakukan taunting. Menurut kamu, seperti apa batasan antara berekspresi dan taunting itu sendiri?
Kalau semuanya terlalu ditahan, justru akan terasa membosankan. Karena itu, saya bilang public speaking itu penting. Agar para pemain tahu dengan sendirinya, tanpa perlu diinstruksikan, di mana batasnya. Mereka perlu paham apa yang boleh disampaikan dan apa yang sebaiknya tidak.
MPL bukan hanya tentang pertandingan, tetapi juga menghadirkan unsur hiburan untuk menarik penonton. Karena itu, menurut saya, aspek tersebut sangat penting.
Widy: Kalau seseorang punya branding yang kuat, pasti akan lebih mudah di kenal oleh banyak orang.
Seberapa penting menurutmu kemampuan public speaking bagi seorang pemain esports?
Sebenarnya, public speaking itu penting-penting saja, namun yang paling utama tetap bagaimana seorang pemain membangun branding dirinya.
Kalau begitu, apa saja manfaat memiliki personal branding bagi para pemain esports?
Kalau setiap pemain memiliki personal branding, mereka akan lebih mudah di kenal dan meninggalkan kesan yang kuat bagi para pemain di generasi berikutnya.
Xepher: Biasakan untuk berpikir terlebih dahulu sebelum berbicara.
Seberapa penting menurutmu kemampuan public speaking bagi seorang pemain esports?
Menurut saya, public speaking itu sangat penting. Kadang, para pemain ingin mengekspresikan apa yang ada di pikiran mereka, tetapi justru terdengar ofensif. Tanpa di sadari, ucapan seperti itu bisa memberikan tekanan tersendiri bagi mereka, padahal maksudnya sama sekali tidak ke arah sana.
Banyak sekali yang beralasan, “Ini hanya salah ngomong.” Saya paham maksudnya, tapi kadang ucapan seperti itu justru terkesan merendahkan orang lain.
Contohnya, kita semua tahu bahwa setiap tim pasti merasa lawan terberat adalah diri sendiri. Tim lawan memang kuat, tapi sering kali kesalahan justru datang dari pihak kita. Hanya saja, terkadang cara mereka mengungkapkannya kurang tepat, sehingga justru menjadi beban bagi diri sendiri.
Kamu sudah memiliki banyak pengalaman berbicara di turnamen internasional. Apa hal utama yang kamu tekankan kepada para pemain terkait pentingnya public speaking?
Untuk public speaking sendiri, mulailah dengan membiasakan diri berbicara dengan cara yang lebih baik. Biasakan untuk berpikir terlebih dahulu sebelum berbicara, jangan asal berkomentar. Menurut saya, masih banyak yang cenderung langsung mengucapkan apa pun yang terlintas di kepala tanpa di pertimbangkan dulu.
Jadi, hal ini perlu di perbaiki mulai dari cara pemain berbicara dengan manajernya. Sebab, banyak pemain yang terbiasa berbicara dengan gaya yang terlalu santai, bahkan seperti sedang berbicara dengan teman sebaya. Padahal, jika kebiasaan itu terbawa ke ranah publik, bisa cukup berisiko.
Seperti yang saya katakan sebelumnya, tanpa di sadari hal itu justru bisa memberikan tekanan secara psikologis kepada diri sendiri.
Sumber : ggwp.id